Investasi Rumah Anda Mulai Sekarang Sama Dengan Anda Punya Tabungan Tetapi Nambah Setiap Hari Nilainya Dengan Tanpa Anda Sadari Walaupun Anda Tinggal Tidur Refreshing Sekalipun Tanpa Anda Harus Ribet Mengaturnya !!!

Sabtu, 13 Juni 2020

Paradigma Baru: Pendidikan Keluarga, Menjadi Orangtua Super di Era Pandemi & New Normal

Pendidikan Keluarga, Menjadi Orangtua Super di Era Pandemi & New Normal

By 
Ir. Misbahul Huda, MBA
Motivator dan penulis buku Bukan Ayah Biasa
Founder Rumah Kepemimpinan Indonesia



Paradigma Baru :
-Redefinisi sukses
-Reorientasi visi
-Reposisi peran



Tabel improfisasi pendidikan Nabi Muhammad SAW:



Bekal Sukses Jaman NOW
100 Faktor Kesuksesan by Thomas J. Stanley Ph.D (2019)

1. Jujur
2. Disiplin
3. Gaul (Good interpersonal Skill) 
4. Dukungan dari pasangan hidup
5. Bekerja lebih keras dari yang lain
6. Mencintai apa yang dikerjakan
7. Kepemimpinan yang baik & kuat (Good & Strong Leadership)
8. Semangat & berkepribadian kompetitif
9. Pengelolaan kehidupan yang baik (Good life management)
10. Kemampuan menjual gagasan & produk
21. Kecerdasan Intelektual (IQ)
23. Bersekolah di sekolah favorit
30. Lulus dengan nilai terbaik/hampir terbaik (cumlaude)

Riset Thomas J. Stanley, Ph.D 2019





3. PENGUATAN PERAN KELUARGA

Era Internet konsep persekolahan sudah makin tertinggal, kurang efektif dan
menurun perannya


Pandemi ini membuat peran sekolah
makin menyusut, peran keluarga
semakin besar


HARMONI RUMAH-SEKOLAH-PEMERINTAH

Keluarga perlu aktif menguatkan diri mengemban tugas pendidikan. Sekolah dan pemerintah perlu
membantu bersinergi agar warga muda tetap bisa belajar dengan optimal

Sekolah juga perlu berbenah berubah, menjadi pelayan warga belajar


HARMONI KURIKULUM

Kurikulum sekolah disusun outside-in :
anak harus menyesuaikan
kurikulum yg dirumuskan dari luar
untuk kepentingan tertentu
(sering bukan kepentingan anak, tapi pesanan industri)

Untuk melahirkan pemimpin
kurikulum rumahan harus dirancang
inside-out: mengenali dan mengembangkan potensi, bakat dan minat anak yang beragam


(orangtua membuat gunung, bukan meratakan limbah)


PerlunyaSekolah-Keluarga
1.Memastikan terjaganya akidah dan akhlak sekeluarga
2.Piawai menjadi fasilitator KBM di rumah selama-pasca Pandemi
3.Banyak ilmu yang manfaat, tapi lebih banyak yang mubadzir
4.Keluarga muda banyak menikah tanpa bekal Ilmu memadai, karena itu banyak yang tidak siap mendidik anaknya sendiri. Terpaksa mendidik dengan cara imitasi vs apriori


Alhamdu lillah selesai intinya pandemi mempertajam cercah kilau permata pendidikan rumah sobat!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.