Pendidikan Keluarga, Menjadi Orangtua Super di Era Pandemi & New Normal
By
Ir. Misbahul Huda, MBA
Motivator
dan penulis
buku Bukan
Ayah Biasa
Founder
Rumah Kepemimpinan
Indonesia
Paradigma Baru :
-Redefinisi sukses
-Reorientasi visi
-Reposisi peran
Tabel improfisasi pendidikan Nabi Muhammad SAW:
Bekal Sukses
Jaman NOW
100 Faktor Kesuksesan by Thomas J. Stanley Ph.D
(2019)
•1. Jujur
•2.
Disiplin
•3.
Gaul (Good interpersonal Skill)
•4.
Dukungan
dari
pasangan
hidup
•5.
Bekerja
lebih
keras
dari
yang lain
•6.
Mencintai
apa
yang dikerjakan
•7.
Kepemimpinan
yang baik
& kuat
(Good & Strong Leadership)
•8.
Semangat
& berkepribadian
kompetitif
•9.
Pengelolaan
kehidupan
yang baik
(Good life management)
•10.
Kemampuan
menjual
gagasan
& produk
•
•21.
Kecerdasan Intelektual
(IQ)
•23.
Bersekolah
di sekolah favorit
•30.
Lulus dengan nilai terbaik/hampir terbaik
(cumlaude)
Riset
Thomas J. Stanley, Ph.D 2019
3. PENGUATAN PERAN KELUARGA
Era Internet konsep
persekolahan
sudah
makin
tertinggal,
kurang
efektif
dan
menurun perannya
menurun perannya
Pandemi ini membuat peran
sekolah
makin menyusut, peran keluarga
semakin besar.
makin menyusut, peran keluarga
semakin besar.
HARMONI RUMAH-SEKOLAH-PEMERINTAH
Keluarga perlu aktif menguatkan diri mengemban tugas pendidikan.
Sekolah dan pemerintah perlu
membantu bersinergi agar warga muda tetap bisa belajar dengan optimal
membantu bersinergi agar warga muda tetap bisa belajar dengan optimal
Sekolah
juga perlu berbenah berubah, menjadi pelayan warga belajar
HARMONI KURIKULUM
Kurikulum
sekolah
disusun
outside-in
:
anak harus menyesuaikan
kurikulum yg dirumuskan dari luar
untuk kepentingan tertentu
(sering bukan kepentingan anak, tapi pesanan industri)
anak harus menyesuaikan
kurikulum yg dirumuskan dari luar
untuk kepentingan tertentu
(sering bukan kepentingan anak, tapi pesanan industri)
Untuk
melahirkan pemimpin
kurikulum rumahan harus dirancang
inside-out: mengenali dan mengembangkan potensi, bakat dan minat anak yang beragam
(orangtua membuat gunung, bukan meratakan limbah)
Perlunya ‘Sekolah-Keluarga’
1.Memastikan
terjaganya
akidah
dan
akhlak
sekeluarga
2.Piawai
menjadi
fasilitator
KBM di rumah
selama-pasca
Pandemi
3.Banyak
ilmu
yang manfaat,
tapi lebih banyak
yang mubadzir
4.Keluarga
muda banyak menikah tanpa bekal Ilmu memadai,
karena itu banyak
yang tidak siap mendidik anaknya sendiri.
Terpaksa mendidik dengan cara imitasi
vs
apriori
Alhamdu lillah selesai intinya pandemi mempertajam cercah kilau permata pendidikan rumah sobat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.